Mengajarkan Anak Bersosialisasi Dengan Bahasa Tubuh
Mengajarkan Anak Bersosialisasi Dengan
Bahasa Tubuh - Awalnya, anak bermain tanpa komunikasi
karena mereka memang belum pandai berkata-kata. Bicara pun masih cadel dan
menggunakan bahasa tubuh. Tapi semua itu tak menghalangi anak untuk bermain
bersama teman sebayanya.
Tiba-tiba Ken yang belum lama bisa berjalan
menghampiri Sinta, teman sebayanya. Kemudian tangan Ken, menarik tangan Sinta,
dan mengajak gadis cilik itu mengikutinya masuk ke dalam ruang bermain. Rupanya
Ken ingin menunjukkan mainan barunya pada Sinta. Kedua bocah berumur setahun
itu pun lantas berkutat pada mainan baru tersebut.
Ma, saat itu anak bisa saling berinteraksi.
Meski belum pandai berkata-kata, tetap saja mereka bisa ngobrol lewat bahasa
tubuh dan gerak. Di sini pula anak mulai belajar berbagi, negosiasi,
tolong-menolong, juga memecahkan masalah jika terjadi pertengkaran di antara
mereka.
Misalnya, ketika temannya berbuat curang, si
kecil bisa marah. Nah, di masa-masa inilah sebetulnya anak mulai mengembangkan
keterampilan berkomunikasi dan ini amat penting bagi kehidupannya kelak.
Agar anak terdorong bersosialisasi sambil
bermain, tak perlu repot-repot kok, Ma. Jika ia sudah merasa senang dan tenang
bermain, dengan sendirinya ia akan mendapatkan teman. Tapi ingat, anak tetap
membutuhkan Anda agar memperoleh teman lain, di luar lingkungannya.
Tanpa kita sadari, dengan bermain dan
bersosialisasi bersama teman-temannya, anak belajar bagaimana cara mengatasi
emosinya. Saat ia belum pandai berkata-kata, anak biasanya mengungkapkan
perasaan hatinya lewat gerakan fisik atau bahasa tubuh. Misalnya, menggeleng
jika tak mau, atau yang paling sering memukul jika marah.
Jika yang terakhir yang sering terjadi,
berilah ia contoh yang baik. Beri si kecil pengarahan, bagaimana ia harus
berperilaku saat bermain. Ketika ia mulai pandai berkata-kata, selalu beri
jawaban jika ia bertanya. Perlihatkan kegembiraan, ajak ia tertawa, buatlah
lelucon yang secara tak langsung mengajarkannya tentang emosi yang baik.
Peran orang tua besar sekali saat bermain dengan
anak. Namun orang tua mesti mengendalikan diri. Sehari-hari, memang mama dan
papanya yang mengatur anak, tapi saat bermain dengannya, ikuti dunia imajinasi
anak.
Dengan demikian, anak merasa senang dan
perlahan tapi pasti, rasa percaya dirinya akan tumbuh subur. Dan, jika ia
terbiasa diperlakukan dengan baik, serta mendapat contoh perlakukan baik dari
lingkungannya, maka ia pun akan terbiasa pula berbuat baik pada teman
sebayanya.
Jadi, jangan lupa selalu beri contoh yang baik
yaa…. Demikianlah tips cara mengajarkan anak bersosialisasi dengan bahasa
tubuh dari kami. Sampai jumpa lagi dengan tipsnya.com.
Tidak ada komentar untuk "Mengajarkan Anak Bersosialisasi Dengan Bahasa Tubuh"
Posting Komentar